TAUHID menganugerahkan kekuatan jiwa yang besar kepada orang yang menyandangnya. Kerana jiwanya telah diisi dengan pengharapan kepada Allah, diisi dengan kepercayaan dan tawakkal kepada Allah, rela dengan qadhaNya, sabar dengan ujianNya, dan tidak meminta kepada makhlukNya. Keyakinan itu tertanam kuat seperti gunung yang tidak tergoyahkan oleh gempa dan tidak terhempas oleh banjir besar.Setiap kali dia ditimpa musibah atau mengalami situasi kritikal, dia akan tetap menghadapkan jiwa dan raganya kepada Al Khaliq. KepadaNya dia memohon dan menyandarkan diri. Pada prinsipnya dia tidak akan mengharap kepada selain Allah untuk menghilangkan bahaya dan mencari kebaikan. Dia tidak akan menadahkan tangannya kepada siapapun melainkan hanya kepada Allah. Dia tunduk, berdoa dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Syiar kehidupannya adalah firman Allah yang berarti : Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Yunus : 107) Ketika Nabi Hud as. ditakut-takutkan oleh kaumnya dengan tipu muslihat berhala-berhala, maka beliau menjawab : "Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu". Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu.Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Rabbku di atas jalan yang lurus"(QS. Hud : 54-56) Jawaban Nabi Hud as. kepada kaumnya di atas mengungkapkan tentang logik yang mapan, jiwa yang penuh percaya diri, semangat yang membaja, keimanan yang tidak tergoyahkan dan semangat yang tidak kendor dan tidak mengenal ketakutan.
Hal itu disebabkan karena sumber kekuatan jiwa Nabi Hud adalah tawakkal kepada Allah SWT.(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al Anfal : 49).
[Dr. Yusuf Qardhawi :'Tauhidullah dan Fenomena kemusyrikan']
No comments:
Post a Comment