Tuesday, May 29, 2007

Wawancara Ekslusif Dengan Muhammad Nazzal

Pasca pembunuhan terhadap Syeikh Ahmad Yasin, di sana ada satu pertanyaan yang menggeluti benak para pengamat, apa setelah terbunuhnya sang pemimpin? Bisakah Anda menceritakan sekilas kondisi yang dihadapi Hamas sekarang ini?

Pertama, tidak ada kekosongan pemimpin dalam gerakan Hamas. Hamas adalah gerakan yang memiliki kepemimpinan, kekosongan kepemimpinan yang terjadi di Hamas segera ditutupi. Saya berkeyakinan bahwa pembunuhan atas diri Syeikh Ahmad Yasin, rahimahullah, tidak akan merubah strategi umum gerakan kami. Strategi umum kami adalah berlandaskan pada berlangsungnya perlawanan dan tidak mau kehilangan dari hak-hak Palestina. Kami juga berlandaskan pada kesatuan nasional Palestina. Dalam soal-soal mendasar ini tidak ada namanya perubahan. Jika di sana ada rasa takut atau was-was pada diri orang-orang tulus dan pendukung Hamas, maka saya ingin menenangkan mereka bahwa gerakan Hamas tetap berjalan pada programnya dan tidak ada perubahan signifikan dalam program-program tersebut.

Cannel TV BBC London, memuat sebuah analisa yang intinya bahwa Asy Syahid Syeikh Ahmad Yasin adalah figur satu-satunya yang bisa menyatukan antara dua aliran yang berbeda di Hamas. Aliran radikal seperti kondisi pimpinan di dalam Palestina dan aliran pragmatis moderat seperti yang terlihat pada pimpinan di luar Palestina. Juga ada pemimpin bagi tiga lembaga di dalam gerakan yang sama-sama seimbang; bidang militer, politik dan ditambah lembaga-lembaga sosial. Jika benar pembagian ini, lalu siapa orang yang dicalonkan berperan dalam ketiganya dan hakekat aliran kontradiktif di dalam Hamas?

Pembicaraan soal adanya beberapa aliran dalam tubuh Hamas adalah tidak benar. Adapun soal perbedaan pandangan, usulan dan pendapat itu memang ada. Ini hal yang lumrah terjadi. Setiap pergerakan tidak mungkin hanya ada satu pendapat saja. Juga satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa gerakan Hamas adalah gerakan musyawarah dan kelembagaan. Oleh karena itu semua keputusan dihasilkan melalui lembaga syuro (musyawarah, red). Memang benar, Syeikh Ahmad Yasin dulunya adalah sebagai ketua umum dan nara sumber bagi semuanya. Namun tidak ada pengaruh, dalam sisi ini, saat beliau berpulang ke rahmatullah. Karena lembaga-lah yang yang akan menentukan satu persoalan dari berbagai persoalan yang akan didiskusikan.

Apa prioritas Hamas pada periode mendatang?

Prioritas Hamas pada masa mendatang adalah meningkatkan perlawanan terhadap penjajah Israel. Sebab pengalaman telah membuktikan bahwa dengan peningkatan perlawanan itulah bisa memberikan hasil secara riil.

Banyak dibicarakan seputar perkembangan secara kualitas dalam strategi Hamas yang bisa mengeksploitasi serangan ke luar Palestina. Juga ada pembicaraan soal target Hamas, pada masa mendatang, ke sasaran-sasaran AS. Sampai sejauh mana kebenaran ucapan-ucapan itu?

Hingga kini, tidak ada keputusan tentang eksploitasi serangan militer ke luar Palestina. Inilah politik yang diyakini dan dijadikan komitmen oleh semua pihak tertentu di dalam Hamas. Juga yang tidak masuk dalam strategi Hamas adalah target sasaran kepentingan AS.

Masyarakat Palestina, Arab bahkan dunia Islam menuntut adanya pembalasan atas terbunuhnya Syeikh Yasin. Akan tetapi para pengamat dan analis mengajak Hamas untuk berjalan pada kematangan politik dan strategi, tidak hanya tertumpuh satu sisi dan reaksi keras. Bagaimana memadukan dua hal tersebut?

Pasti dan harus ada serangan balasan atas semua kejahatan penjajah Israel atas bangsa Palestina. Kejahatan seukuran pembunuhan terhadap Syeikh Yasin harus ada balasannya. Ini persoalan yang tidak ada perbedaan di antara kami. Akan tetapi situasi dan penentuan waktu pembalasan tidak harus beranjak dari soal emosional. Sebab balasan dan tetek bengeknya itu sepenuhnya diserahkan kepada pihak sayap militer (maksudnya kepada Brigade Asy Syahid Izzuddin Al-Qassam, red). Merekalah yang menentukan persoalannya sesuai dengan kondisi di lapangan dan sesuai laporan yang dimilikinya. Akan tetapi perasaan umum, baik skala Arab dan Palestina disertai pula akan urgensinya membalas atas pembunuhan Syeikh Yasin, pembalasan itu juga atas semua kejahatan yang pernah dilakukan Israel.

Walaupun peristiwa pembunuhan Syeikh Ahmad Yasin sebagai tindakan kejahatan dan peristiwa memilukan yang membuat marah rakyat Palestina dan umat Islam, namun dari sisi lain aksi itu bisa menggalang kesatuan kubu Palestina dengan tetap menolak dan berjanji akan melakukan pembalasan. Sampai sejauh mana kondisi persatuan nasional Palestina ini akan tetap berlangsung dan bagaimana Hamas bisa memanfaatkannya?

Salah satu keistimewaan peristiwa besar ini adalah bisa menggalang kesatuan Palestina dan mengirimkan misi kuat kepada Sharon dan masyarakat Yahudi bahwa apa yang dipecah-belahnya oleh politik akan bisa disatukan dengan darah Palestina. Faksi-faksi perlawanan Palestina, dengan berbagai orientasi dan alirannya, keluar ke jalan-jalan untuk mengungkapkan rasa marah dan penolakannya terhadap kejahatan ini. Tidak ragu lagi bahwa itu seperti ungkapan yang mengatakan "terkenalah sihir itu kepada si tukang sihirnya sendiri" artinya, bahwa aksi pengecut ini akan bisa menyatukan masyarakat Palestina.

Tentang refleksi kejahatan Israel ini terhadap hubungan antara Hamas dengan dunia Arab dan Islam?

Pada tataran dunia Arab, di sana ada interaksi yang jarang ada tandingannya dan saya tidak yakin masyarakat Arab begitu antusias dengan keluar ke jalan-jalan di sebagian besar negara Arab selama abad 20 untuk seorang tokoh, seperti dukungannya kepada asy Syahid Syeikh Ahmad Yasin. Sedangkan pada level dunia internasional, selain AS, maka semua negara Eropa dan negara-negara dunia lainnya mengecam aksi kejahatan ini. Adapun bagi kami, persoalan ini bukanlah pada persoalan mengambil manfaat atau tidak mengambilnya. Namun menurut pendapat saya, apapun perbuatan, baik itu manfaat ataupun mendatangkan malapetaka, dan perbuatan yang dilakukan Israel ini tentu berbahaya bagi mereka. Dan apa yang berbahaya bagi musuh saya, maka secara lumrah, itu bermanfaat bagi saya. Oleh karena itu, saya yakin, walaupun sekejam-kejamnya aksi pembunuhan ini dan membuat kami pilu disebabkannya, mempengaruhi secara jelas kepada Sharon, pemerintahan dan rakyatnya. Inilah gambaran yang terlihat di lapangan, namun sangat disayangkan sekali, di sana ada upaya AS dan Inggris untuk menyelamatkan Sharon dengan dibekukannya rekening Hamas di Inggris.

Sejatinya apa cerita sebenarnya pembekuan rekening itu?

Saya yakin persoalan itu persis seperti kisah baju Utsman. Sudah dimaklumi bersama bahwa Hamas tidak memiliki rekening, baik milik gerakan sendiri atau atas nama pemimpinnya. Cerita itu, bagi AS, merupakan hal yang bersifat moril. Sebab mereka selalu mengusung slogan memerangi terorisme, maka mereka membekukan rekening enam tokoh (Hamas). Yang aneh adalah bahwa Inggris mengumumkan pembekuan lima orang dengan posisi Syeikh Yasin sudah syahid. Dan yang lebih aneh dari itu adalah pembekuan tersebut datang dua hari setelah kesyahidan Syeikh Yasin. Seolah-olah mereka menginginkan untuk menolong Sharon dan mengalihkan pandangan dari soal aksi pembunuhannya. Sharon sekarang ini dalam situasi dilematis dan diajukan sebagai seorang penjahat. Bahkan di sana ada permintaan untuk mengecam tindakannya di Dewan Keamanan PBB, namun sebaliknya, ada upaya untuk memalingkan pandangan dari persoalan itu melalui tuduhan Hamas sebagai kelompok teroris. Untuk itu, pembekuan rekening itu dilakukan.

Lalu sekarang, bagaimana Anda menemukan adanya delimatis Yahudi setelah semua perkembangan ini terjadi di kancah Palestina?

Menurut pendapat saya, proyek dan rencana Zionis dalam keterpurukan yang dalam berbeda dengan apa yang tampak di lapangan. Maksudnya, tidak mungkin dikatakan bahwa kejahatan-kejahatan yang dilakukan Sharon itu sebagai bukti kemenangannya, bahkan sebaliknya itu bukti keterjerumusan yang dalam. Bukti pertama, di sana tembok pemisah yang didirikan di dalam Tepi Barat dan ini akan menjadi pemukul bagi rencana Zionisme. Karena rencana Zionisme itu datang untuk diperpanjang dan rencana Zionisme memberitakan gembira akan negara Israel yang dikuasai orang-orang Yahudi. Mereka hidup dengan merdeka dan demokrasi serta menghormati hak-hak asasi manusia. Bahkan mereka menilai Israel sebagai oase demokrasi satu-satunya yang ada di Timur Tengah. Namun sekarang ada tembok 'rasis' pemisah dengan tujuan melindungi diri mereka. Ini satu titik, titik kedua adalah pengumuman Sharon yang akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza, tanpa melihat sejauh mana kejelasan rencana itu hingga sekarang, menunjukkan akan kemunduran rencana Zionisme. Saya melihat bahwa rencana Zionisme dalam kehancuran yang hakiki. Dan tugas kami adalah memperdalam jurang kehancuran ini, bukan sebaliknya, menolong Sharon. Bisa juga memperdalam lubang kehancuran Sharon ini dilakukan dengan melanjutkan terus perlawanan saja. Oleh sebab itu apapun upaya perundingan damai dan ajakan evaluasi perundingan, akan menguntungkan bagi penyelamatan negara Yahudi dari lubang kehancuran. Ini yang ditentang.

Di internal Palestina sekarang mau menerima perubahan sebentar, di sana ada pembicaraan soal penarikan Palestina (Otoritasnya, red) dari Jalur Gaza. Dan diceritakan berbagai persoalan, keamanan terganggu dan konflik antar faksi perlawanan sendiri jika penarikan ini dilakukan. Lalu apa pandangan Hamas soal kondisi di internal setelah penarikan Israel dari Gaza?

Pertama, soal penarikan Israel dari Gaza tidak jelas hingga sekarang, tidak ada seorangpun yang memastikan kapan penarikan itu akan terjadi. Dan jika ada tanda-tanda penarikan, itupun tidak jelas juga, apakah penarikan ini global atau sebagian saja. Akan tetapi apapun yang terjadi, dan kita prediksi penarikan itu benar-benar terjadi, maka pembicaraan tentang perang saudara atau bunuh-membunuh antar anak bangsa Palestina adalah cita-cita Israel dan bukan tentang realita. Pengalaman Palestina sejak tahun 1993 membuktikan bahwa Hamas dan bangsa Palestina semuanya mempunyai kesadaran tinggi bahwa tidak boleh terjadi pembunuhan antar Palestina sendiri.

Sejumlah pengamat mengatakan bahwa Hamas tidak memiliki agenda politik untuk berkuasa, tidak juga program ekonomi dan hubungannya dengan negara-negara Arab dan internasional jelek sekali. Oleh karena itu, Hamas tidak layak untuk berkuasa saat ada perebutan kekuasaan nanti. Apa pendapat Anda tentang pernyataan itu?

Pertama, pernyataan yang mengatakan bahwa hubungan antara Hamas dan negara-negara Arab jelek itu tidak benar. Hamas memberikan penghormatan kepada negara-negara Arab secara luas, baik level resmi pemerintah ataupun level rakyat biasa. Walaupun di sana ada sikap kehati-hatian sejumlah negara Arab dalam soal keterbukaan Hamas, namun hal itu bukan berarti pandangan negatif negara-negara tersebut kepada Hamas. Bahkan itu berarti adanya tekanan-tekanan dari luar kepada sejumlah negara Arab tersebut. Adapun soal masyarakat dunia, maka sudah diketahui oleh semuanya bahwa AS sekarang sebagai kekuatan penjajah nomer satu di dunia. Mereka sumber kebencian dan kejelekan di dunia, namun sangat disayangkan badan PBB hanya menjadi mainan boneka saja oleh AS. Itu dibuktikan oleh AS dengan berhasil mempengaruhi sebagian besar anggota Uni Eropa sebagai pengekornya. Oleh sebab itu, dalam soal teroris dan pengelompokan gerakan perlawanan sebagai organisasi teroris, mereka mengekor AS. Hal ini tidak hanya mengena kepada Hamas saja, namun mengena pada seluruh dunia. Adapun soal kekuasaan, menurut prioritas Hamas kali ini tidak saatnya merebut kekuasaan. Dengan begitu, tugas utama bukan itu, tanpa melihat apakah layak atau tidak layak Hamas memegang kekuasaan. Prioritas Hamas sekarang adalah melawan penjajah, dan prioritas itu mengepung penjajah Israel bukan mempersoalkan kekuasaan.